FLU BABI MEWABAH..APAKAH INDONESIA TERKENA???

Beberapa tahun ini kita direpotkan dengan mewabahnya flu burung di Indonesia, namun kali ini dunia terancam lagi dengan hadirnya virus varian baru yang disebut Flu Babi.


Virus flu babi ini, awal mulanya terjadi di Meksiko. Menurut inilah.com , virus flu babi ini telah membunuh puluhan orang dan terjadi kurang lebih 1000 orang yang terjangkiti virus ini. Sementara di AS, virus ini diduga menjangkiti 8 orang di Texas dan California. Virus ini sebenarnya telah lama ada, namun para ilmuwan tidak takut akan serangan virus flu babi ini karena dulu virus ini menjangkiti orang hanya dikarenakan sentuhan dengan babi dan untungnya tidak menjadi wabah atau pandemi, tapi kali ini berbeda. Virus flu babi kali ini merupakan kombinasi gen dari flu babi,flu manusia, serta flu burung, sehingga virus yang diberi tipe H1N1 ini, dapat menjangkiti manusia melalui kontak dengan manusia seperti flu pada manusia biasanya.
Sebenarnya virus flu babi in memiliki banyak sub-tipe, antara lain H1N1,H1N2,H3N1 dan H3N2, namun saat ini baru virus tipe H1N1 yang ditemukan menjangkiti manusia di Meksiko maupun di California serta Texas. Virus ini memiliki gejala seperti flu biasa seperti lesu, demam, batuk, hidung meler, radang tenggorokan, mual, muntah dan diare dan pada tahap lanjut akan terjadi sesak nafas yang berakibat pada gagal nafas dan menyebabkan kematian. Saat ini WHO sedang mengadakan rapat untuk membicarakan mengenai penyembuhan dan pencegahan virus flu babi ini. Untuk saat ini belum ada vaksin yang mencegah agar virus flu babi ini tidak menjangkiti manusia karena masih dalam tahap penelitian.

Setelah membaca dan mendengar berita tentang virus ini, saya mulai bertanya "Apakah virus ini sudah mewabah ke Indonesia?"
Namun kita dapat bernafas lega karena virus flu babi ini belum menyebar ke Indonesia dan menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Departemen Kesehatan (Depkes) Prof Tjandra Yoga Aditama saat dihubungi detikcom, virus flu babi ini belum pernah ditemukan di Indonesia namun Depkes juga telah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan masuknya penyakit ini ke Indonesia.